Senin, 16 Agustus 2010

Tolak Hari Pembakaran Al-quran Sedunia!

berita2.com (Jakarta): Tanggal 11 bulan 9 atau lebih dikenal denga 9/11 adalah hari paling bersejarah bagi Amerika Serikat (AS) dan juga dunia. Betapa tidak pada hari terjadi penyerangan teroris yang paling mematikan terhadap Menara Kembar aray WTC. Sekitar 3.000 orang tewas dalam peristiwa itu. Peristiwa itu kemudian diperingati setiap tahun dengan doa, bunga dan sebagainya sebagai ungkapan duka cita. Tapi peringakatan kali ini, ada suatu yang berbeda. Nun jauh di sebuah daerah pelosok AS, di Florida, peringatakan 9/11 rencananya dilakukan dengan pembakaran kitab suci Al Quran. Saat ini banyak sekali pihak yang was-was terhadap aksi itu.



Setelah sebelumnya melemparkan pesan kebencian lewat kaos bertuliskan Islam Is Of The Devil, kali ini Gereja Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida berencana untuk melakukan aksi yang lebih kontroversional dengan menyerukan agar warga Amerika Serikat untuk membakar Al-Quran pada tanggal 11 September selama peringatan sembilan tahun penyerangan 11 September.



Gerakan tersebut mendapat kecaman dari umat kristiani sendiri. Asosiasi Nasional Evangelis, kelompok evangelis terbesar di AS, mengeluarkan pernyataan mendesak gereja untuk membatalkan acara tersebut. Peringatan yang dibarengi dengan pembakaran Al Quran itu bisa menimbulkan ketegangan di seluruh dunia antara kedua agama, Islam dan Nasrani.



"Mari kita mengembangkan hubungan kepercayaan dan menghormati agama lain. Kita semua adalah ciptaan-Nya. Oleh karena itu marilah saling menghormati," demikian sikap Asosiasi Nasional Evangelis.





Council on American-Islamic Relations (CAIR) di Amerika juga tak terprovokasi. Lembaga tersebut menyerukan umat Islam Amerika untuk menanggapi rencana gila gereja Florida yang mengkampanyekan hari internasional membakar Al-Quran, dengan menyelenggarakan pendidikan "Berbagi Al-Quran" pada acara berbuka puasa bersama di bulan Ramadhan, di mana Al-Quran akan dibagikan kepada tetangga, masyarakat dan aparat penegak hukum.



Seperti dilansir CNN, pimpinan gereja tersebut, Pastor Terry Jones, gencar mengampanyekan aksi tercela tersebut di sejumlah jejaring sosial. Halaman Facebook yang dibuat Jones kini telah memiliki 1.600 penggemar, jumlah tersebut justru kalah tanding dari grup lain yang didirikan dengan maksud melawan intoleransi yang tidak menghormati orang-orang muslim dengan jumlah keanggotaan sebanyak 3.100 penggemar.



"Kami percaya bahwa Islam adalah setan, yang menyebabkan jutaan orang masuk neraka. Itu adalah agama menipu, itu adalah agama kekerasan dan itu terbukti," kata Pastor Terry Jones seperti dilansir BBC.





Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita The Christian Post minggu ini, pastur senior Dr. Terry Jones menjelaskan, "Kami hanya melakukannya karena kami merasa perlu ada seruan untuk melawan Islam, karena Islam memperkenalkan dirinya sebagai agama perdamaian."



Kaum Muslim di seluruh dunia akan sangat tersinggung oleh pembakaran Al-Qur'an, seperti halnya umat Kristen pasti akan sangat terhina jika kelompok lain membakar Alkitab. "Pernyataan paling berpengaruh oleh organisasi api unggun 11 September adalah desakan untuk membatalkannya dalam nama dan cinta Yesus Kristus," ujar Anderson.



"Dalam kasus ini, kita bisa menyalahkan Alkitab Injil untuk jutaan kematian di sepanjang sejarah. Misalnya, Gereja Protestan atas nama Hitler bisa diminta bertanggung jawab untuk jutaan nyawa yang hilang dalam Perang Dunia II."





"Kami meminta Dove World Outreach Center menarik pernyataan yang tidak terpuji dan melecehkan keyakinan agama lain. Pemerinah AS juga segera menghentikan rencana aksi tidak beradab Dove World Outreach Center, karena aksi itu melanggar hak asasi dan memicu ketegangan umat beragama di seluruh dunia," ujarnya di Aula PSI Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (4/8/2010).

Hendri mengatakan aksi Dove World Outreach Center melakukan pembakaran Alquran patut dikecam. Hendri juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi untuk membakar kitab suci umat Islam.



"Pada peringatan 9 tahun tragedi WTC, bagi kami kampanye dan provokasi tersebut tindakan tidak terpuji dan patut dikecam. Kami juga meminta untuk tidak mengikuti imbauan tersebut, dan menyerukan agar umat manusia tidak terjebak dalam perbuatan anarkistis," tambahnya.



Berkacalah pada peristiwa yang terjadi pada Januari 2010. Sembilan orang tewas akibat kena tembak dalam unjuk rasa di sebuah kota Afghanistan, dalam apa yang disebut protes pembakaran Al Quran oleh pasukan asing. Aksi kekerasan meletus di distrik Garmsir, Provinsi Helmand, Afghanistan selatan menyangkut rumor-rumor bahwa pasukan pimpinan NATO merusak sebuah Al Quran dalam satu operasi militer.



Lalu Bagaimana jika pembakaran kitab suci itu dilakukan secara terang-terangan. Sesuatu yang sangat sulit dibayangkan dampak yang akan terjadi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar