Selasa, 10 September 2013

KISAH MANTAN SEORANG PEJUANG


Kakek Prawiro Dirjo seorang kakek yang lahir di surabaya 80 tahun yang lalu. Dimasa muda kakek Prawiro Dirjo adalah seorang pejuang yang gigih pada masa itu, dulu kakek Prawiro Dirjo merupakan bagian dari angkatan bersenjata didikan Jepang di masa itu(PETA). Saat ketjadi tentara didikan Jepang itu kakek Prawiro Dirjo di ajarkan oleh para tentara asli Jepang yang saat itu menduduki kawasan Indonesia tentang cara-cara berperang mulai dari cara menembak dengan pistol sampai mengoperasikan tank-tank yang sangat besar, tidak cuma itu saja kakek Prawiro Dirjo pun juga di ajarkan beberapa seni ilmu beladiri khas dari negeri matahari terbit itu .
            Ketika kakek Prawiro Dirjo dan semua orang asli pribumi(orang asli Indonesia) yang didik oleh Jepang tahu kalau tentara Jepang mulai ketahuan niat jahatnya, diam-diam kakek Prawiro Dirjo dan para temannya tentara pribumi itu mengatur sebuah siasat untuk berperang menghadapi tentara asli Jepang.
            Saat tiba malam menjelang kakek Prawiro Dirjo dan semua tentara pribumi yang di latih oleh Jepang bersiap-siap untuk melancarkan aksinya keluar dari benteng Jepang, mereka semua rela tidak tidur demi merebut kembali kedaulatan bangsa Indonesia yang sangat mereka cintai dari tangan jahat tentara Nippon.
            Saat semua semua tentara asli negara matahari terbit itu tertidur pulas kakek Prawiro Dirjo beserta semua tentara pribumi(tentara Indonesia) yang dilatih oleh tentara Jepang mengendap untuk keluar dari benteng yang selama ini di huni oleh tentara Jepang beserta kakek Prawiro Dirjo beserta semua tentara pribumi(tentara Indonesia).
            Sebelum mereka semua keluar(kakek Prawiro Dirjo beserta para tentara pribumi) tidak lupa mereka semua membawa sebagian senjata tentara jepang, dan juga sebagian makanan untuk stock mereka saat berperang.nanti.
            Saat tepat di depan pintu benteng sang kakek Prawiro Dirjo dan teman-teman sesama pejuang dengan cara gotong-royong bahu membahu mereka berusaha membuka pintu benteng, “ bismillahirohmanirohim Allahu Akbar.. Allahu Akbar..!! buka.. ayo semangat” terdengar teriakan kakek Prawiro Dirjo dan teman-teman sesama pejuang yang ikut pelatihan tentara didikan Jepang. Dengan seijin Allah SWT, usaha yang keras dan dengan kekuatan semangat kakek Prawiro Dirjo dan teman-temanya sesama pejuang dari orang pribumi pintu benteng yang kokoh dan kuat itulah berhasil di buka oleh kakek Prawiro Dirjo dan teman-teman pejuang berhasil di buka paksa
            Setelah pintu benteng yang kokoh dan kuat itu terbuka, kakek Prawiro Dirjo dan teman-teman pejuang itu lari masuk kedalam hutan, setelah lari masuk ke dalam hutan kakek Prawiro Dirjo, membangun sebuah tenda di tengah hutan dan mulai mematengkan lagi rencana yang mereka buat sebelum saat mereka masuk ke dalam hutan.
            Saat pagi mejelang semua prajurit Jepang melalukan apel pagi mereka tau kalau kakek Prawiro Dirjo dan teman-temannya para pejuang kabur, mengetahui kalau tentara pribumi kabur salah satu satu dari prajurit Jepang. Mengercek senjata dan persediaan makanan mereka, betapa terkejutnya seorang prajurit tersebut begitu mengetahui kalau stock senjata dan makan merka yang hampir habis. Kemudian prajurit tersebut lapor kepada komandan pemimpin dia, “maaf komandan stock makanan dan senjata kita telah di curi oleh para pengkhianat(tentara Jepang menyebut kakek Prawiro Dirjo  dan para teman pejuangnya karena mereka sudah di ajarkan untuk berperang tapi mereka malah melakukan aksi serangan ke Jepang)” kata sang prajurit kepada atasannya(komandannya) dengan menggunakan bahasa Jepang. Komandannya pun marah dengan berita itu kemudian sang komandan pun menjawab dengan nada marah “ goblok !!! mulai sekarang kita harus ekstra waspada terhadap serangan mereka, sesemkarang kita harus jaga tidak peduli  siang maupun malam. Tanpa terkecuali !!!”. setelah itu sang prajurit itupun langsung menyebarkan perintah komandannya kepada teman-temannya
            Setelah  semua prajurit Jepang menerima perintah itu langsung dari komandannya penjagaan di sekitar benteng baik itu dalam maupun luar benteng di perketat, tujuannya supaya kalau pasukan kakek Prawiro Dirjo dan teman-temannya menyerbu mereka(para prajurit asli Jepang sudah siap di posisi mereka masing-masing). Dugaan mereka(para prajurit dan komandan tentara Jepang) itu salah, ternyata saat malam menjelang ketika mereka tanpa sengaja tertidur pulas para pasukan pejuang dan kakek Prawiro Dirjo pun mulai begerilya untuk menyerbu benteng Jepang.
            “Bismillahirohmanirohim... Allahu akbar, serang!!” teriakan kakek Prawiro Dirjo dan para teman-teman pejuang yang ikut bersama kakek pun langsung menyerbu benteng jepang, saat itu tentara Jepang belum siap dan mereka pun kaget dengan serangan itu. Akhirnya pertempuran pun pecah meskipun orang Indonesia(kakek Prawiro Dirjo dan kawan-kawannya) hanya bersenjatakan bambu runcing dan sebagian ada yang membawa senjata hasil yang mereka curi, tapi pada akhirnya orang Indonesialah yang menang dengan seijin Allah SWT dan karena dengan taktik perang gerilya. Banyak korban meninggal di pihak tentara Jepang.
            Pada tanggal 15 agustus 1945 mereka (tentara Jepang) yang berada di Surabaya khususnya dan di Indonesia pada umumnya mendengar berita dari radio lokal bahwa kota hiroshima dan nagasaki di Jepang telah luluh lantak oleh bom atom sekutu, akhirnya mereka pun molai meninggalkan Surabaya dan kembali ke Jepang dan menyerah kalah kepada sekutu. Kemudian tentara sekutu pun akhirnya mendarat di Surabaya mereka mempunyai “alibi” ingin melucuti sisa senjata dari tentara Jepang.
            Ternyata saat mendarat di Surabaya para tentara sekutu tidak sendiri, mereka di boncengi oleh para tentara Belanda di bawah pimpinan jenderal AWS Mallaby. Pada saat jenderal AWS mallaby keliling dan konvoi kota Surabaya bersama presiden pertama Indonesia Ir Soekarno, jenderal AWS Mallaby di tembak oleh salah satu arek Surabaya.
            Mengetahui bahwa jenderalnya jenderal AWS Mallaby di tembak oleh masyarakat Surabaya para tentara Belanda dan Sekutu marah, mereka (tentara Belanda dan sekutu) akhirnya mengultimatum orang Surabaya untuk menyerahkan siapa penembak Jenderal mereka dan menyerahkan Surabaya kepada pihak mereka.
Tapi ultimatum dari sekutu dan Belanda itu di tolak oleh arek Surabaya mereka(arek Surabaya) tidak mau menyerahkan Surabaya kepada pihak sekutu, akhirnya sekutu dan Belanda pun marah mereka menyerbu Surabaya dari udara, darat dan laut. Pertempuran pun tidak dapat di hindari, kakek Prawiro dirjo dan teman-temannya pun bergabung dengan arek Surabaya untuk berperang.
Dengan dimpin oleh bung Tomo yang saat itu berteriak “Merdeka atau Mati” semua rakyat Surabaya dan kakek Prawiro Dirjo pun berperang, pada saat pertempuran itu ada bendera Belanda di atas hotel majapahit. Kakek pun berteriak “ he.. enek benderane wong londo ndek dhuwur e hotel Oranye(nama hotel majapahit saat masih perang)”.
Tanpa banyak pikir banyak arek Surabaya yang naik keatas hotel majapahit, sampai di atas para pejuang itu di tembaki oleh tentara Belanda. Banyak korban yang meninggal di atas hotel majapahit itu, tapi ada juga yang berhasil menyobek warna biru dari bendera Belanda itu.
“Merdeka !!!” teriak kakek Prawiro Dirjo dengan para arek Surabaya, Belanda pun marah mereka membabi buta menembaki semua masyarakat Surabaya yang ada di situ, kakek Prawiro Dirjo terkena tembakan di kakinya. Teman kakek yang saat itu tau kaki kakek terkena tembakan segera melarikan kakek ke rumah sakit darurat, pertempuran pun belum juga selesai. Banyak korban yang berjatuhan di pihak Belanda dan sekutu akhirnya tentara Belanda dan sekutu menyerah dan pulang ke negaranya.
Kaki kakek Prawiro Dirjo di operasi untuk mengangkat peluru yang bersarang di kakinya, setelah operasi selesai dan kakek siuman mendengar berita bahwa Belanda dan Sekutu sudah kalah kakek senang. “Alhamdulillah.. Matur suwun Gusti Allah Indonesia merdeka seutuhnya” kata sang kakek sambil sujud syukur, setelah kakek pulang ke rumahnya kakek yang dulu masih muda itupun mulai naksir nenek Sari yang saat itu juga masih muda.
Mereka berdua pun pacaran(kalau kata anak sekarang), selama 5 tahun pacaran setelah itu pada saat tanggal 10 November 1950 mereka pun menikah. Pada saat itu hidup kakek masih biasa-biasa aja karena status kakek pada tahun itu masuk TNI dan masih memperoleh gaji tetap.
Pada tanggal 17 Agustus 1989 keluarlah anak pertama kakek dan nenek yang diberi nama Agus Bakti Negara, dan nama panggilannya adalah Agus. Masa-masa itu Agus masih lucu-lucunya, dan sekolah di SD Harapan Mulya. Setelah lulus SD Agus melanjutkan sekolahnya di SMP Muhammadiyah, Agus merupakan murid yang pandai di kala itu dia selalu mendapatkan rangking 1 di kelasnya, setelah lulus SMP Agus melanjutkan sekolahnya di SMKN 1. Di sana Agus juga terkenal sebagai murid yang pandai.
Pada tanggal 10 November 1992 lahir lah anak kedua dari kakek Prawiro Dirjo dan nenek sari yang bernama Putri Ayu Kusuma Negara yang kemudian di panggil Ayu, saat masuk sekolah Ayu mengikuti jejak masnya dengan sekolah di SD Harapan Mulya. Setelah lulus SD Ayu melanjutkan sekolahnya di SMP Muhammadiyah, Ayu merupakan murid yang pandai di kala itu dia selalu mendapatkan rangking 1 di kelasnya dan juga dia memiliki prestasi dibidang Pencak Silat , setelah lulus SMP Ayu melanjutkan sekolahnya di SMKN 10. Di sana Ayu juga terkenal sebagai murid yang pandai.
Insiden pun terjadi saat menjemput adeknya Ayu dari pertandingan pencak silat, Agus terjatuh dari motornya dan Agus pun dirawat di sebuah rumah sakit. Kata dokter Agus harus di opname untuk waktu yang panjang, saat itulah sang kakek yang sudah pensiun terpaksa menjual rumah dan semua harta benda yang di milikinya untuk membayar rumah sakit Agus.
Selama 4 bulan Agus di opname di Rumah sakit, saat itu kakek berusaha membeli rumah kecil-kecilan untuk tempat tinggal keluarga mereka. Setelah mendapatkan rumah kakek pun bekerja sebagai pemulung sampah, tanpa mengenal jijik atau hina siang dan malam pun kakek bekerja sebagai pemulung.
Setelah Agus keluar dari rumah sakit dan sudah sehat betul Agus pun mencari pekerjaan. Agus memperoleh pekerjaan di sebuah perusahaan swasta di Bali, selama 5 tahun bekerja di Bali Agus pun menikah dengan orang asli sana. Kakek, nenek dan adiknya Ayu pun di ajak tinggal di Bali tetapi mereka tidak mau.
Kakek pun masih bekerja sebagai pemulung dan nenek bekerja sebagai buruh cuci, sementara Ayu sedikit-sedikit bisa membantu perekonomian keluarganya karena Ayu sudah jadi atlit pencak silat di bawah naungan KONI Surabaya. Setelah itu Ayu pun tinggal di asrama KONI, tapi setiap satu bulan sekali Ayu pulang untuk menjenguk ayah dan ibunya, dan memberikan uang gajinya sebagai atlit.
Tiap bulan pun Agus juga selalu mengirim uang buat kakek Prawiro Dirjo dan nenek Sari, dari situlah kakek dan nenek memperoleh tambahan uang buat hidup selain pekerjaan mereka yang buruh cuci dan pemulung itu. Meskipun demikian kakek dan nenek tidak  merasa minder dengan pekerjaan mereka sekarang, karena dari situ mereka mendapatkan uang untuk hidup berdua.
Tidak ada satupun tetangga kakek dan nenek tetangga sekitarnya tahu kalau kakek Prawiro Dirjo dulu adalah seorang pejuang, kakek menyimpan rapat-rapat kisah masa lalunya yang sebagai pejuang. Bagi kakek kisah masa lalunya yang sebagai mantan pejuang itu bukan merupakan hal yang harus di bangga-banggakan dan terlalu di besar-besarkan sehingga menimbulkan perasaan sombong dan takabur, itu yang kakek dan nenek tidak mau sampai terjadi.
Meskipun mereka hidup dalam keadaan di bawah garis kemiskinan mereka pun tidak mengeluh, pesan kakek kepada kita generasi berikutnya adalah “ meskipun kita berada di bawah garis kemiskinan tetapi kita haruslah pandai-pandai bersyukur, yang penting semua itu harus ikhlas dan lillahi ta’ala. Semua pekerjaan itu yang penting hanya 2 itu merupakan pekerjaan yang halal dan yang terpenting adalah cari berkah Allah SWT”
Kata kakek “ banyak harta ngapain kalau ga berkah.. harta itu tidak di bawa mati yang di bawa mati hanya amal dan ibadah kita selama kita hidup.. “
Banyak tauladan yang bisa kita petik dari kisah hidup kakek Prawiro Dirjo yang kita bisa tauladani yang pertama kesederhanaan kakek yang hidupnya hanya sebagai pemulung, yang kedua sikap rendah hati kakek yang tidak mau mengumbar kisahnya sebagai pahlawan.
Kakek Prawiro Dirjo bukan hanya seorang kakek yang menjadi pahlawan untuk bangsa ini tapi beliau juga merupakan pahlawan bagi keluarganya, salut dan turut bangga saya sebagai generasi penerus kakek. Kalau jaman dulu kakek berperang dengan menggunakan fisiknya tapi sekarang kita sebagai penerusnya harus berperang menggunakan otak kita dengan cara belajar dan mengisi kemerdekaan ini dengan ilmu.
Kakek perjuangan engkau sekarang berada di pundak saya dan kita semua sebagai penerus Bangsa, kami semua bangga dengan apa yang engkau lalukan demi kemerdekaan bangsa Indonesia ini. Tanpa engkau dan semua pahlawan kita penerus bangsa ini tidak dapat merasakan kemerdekaan.
“Trima kasih kakek dan semua para pejuang yang telah gugur untuk bangsa ini, hanya itulah yang bisa kami sampaikan. Pengorbanan, air mata dan darah kalian telah melebur jadi satu di tanah air indonesia ini tidak akan pernah sia-sia” penerus bangsa yang siap meneruskan cita-cita para pahlawan.

Selasa, 26 Februari 2013

Teknologi yang merubah Hidup Manusia…..

Banyak perubahan yang telah terjadi pasca 15 tahun terakhir. Dalam tulisan ini saya akan mengulas beberapa perubahan yang cukup signifikan memberikan pengaruh pada kehidupan manusia di bumi ini. Dunia pada tahun 1995 sangat berbeda. Saat itu (penulis masih berusia remaja) belum ada koneksi internet dimana-mana, belum pernah mendengar nama Mark Zuckerberg atau Facebook, Google, Ebay, You Tube, Twitter. Yang baru ada hanya Microsoft dan Apple saja. Semua layanan masa depan saat ini masih belum terbayangkan. Dunia yang saling terhubung dalam bentuk musik digital, film dan foto yang saat ini kita nikmati tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Komputer jinjing atau mobile computing masih jauh dalam angan-angan, bahkan saat itu laptop masih besar dan monokrom (satu warna) Semua perkembangan yang saya sebutkan di atas tidak hanya berubah dalam tatanan teknologi, tapi juga merubah cara hidup manusia dan cara pandang kita terhadap dunia. Beberapa diantaranya bisa membuat hidup kita menjadi lebih baik, tapi di sisi lain bisa membuat kita hanya menghambur-hamburkan uang. Saya coba memberikan wawasan terkait dengan 10 Perubahan yang merubah manusia dan memberikan dampak cara manusia hidup di abad 21 ini. Anda boleh tidak setuju ya.

1. Dulu Televisi, Sekarang PC Di tahun 1995, mayoritas rumah pasti memiliki Televisi (TV) sebagai satu-satunya media hiburan. Sebuah layar TV tabung (CRT) yang besar selalu menghiasi ruang keluarga. Tayangan masih berformat analog dengan saluran atau kanal yang sangat terbatas. Sedikit perkembangan terjadi dengan munculnya jaringan TV berbayar dengan menggunakan teknologi satelit. Namun dalam implementasinya tidak bisa mencapai penjualan yang signifikan mengingat banyak keterbatasan baik dari sisi penyedia jasa maupun pelanggan seperti perlu antenna besar dan harus membeli decoder yang berharga cukup mahal. Dalam masa ini, juga banyak rumah yang sudah memiliki PC, sebuah kotak besar dengan layar tabung yang umumnya ditempatkan di ruangan khusus yang dingin. Penggunaan juga masih terbatas pada kegiatan penulisan dokumen, pencetakan dokumen dan bermain game. Saat ini (2012) sarana hiburan TV berbayar sudah semakin berkembang. Jutaan orang di Indonesia sudah bisa menikmat layanan 24 jam dengan dukungan saluran (channel) yang jumlahnya sampai ratusan. Penyedia jasa bahkan sudah menawarkan layanan program on demand, program yang bisa pause-live, bisa melakukan perekaman secara jarak jauh, dan lain-lain. Akan tetapi tayangan berbasis TV ini masih bersifat tradisional dan jauh dari konsep home entertainment. Kenapa ? karena sekarang PC sudah menjadi pusat hiburan. Sebuah PC bukan hanya sekedar kotak yang berisi processor, RAM, hard disk saja. Saat ini di rumah, saya dan mungkin jutaan orang lainnya sudah menggunakan sebuah PC yang terhubung dengan seperangkat speaker untuk mendengar music dan bermain game. Saya juga menonton film dengan menggunakan Blu-Ray Disc dan menonton layanan TV on Demand dengan menggunakan layanan IPTV dan lainnya menggunakan console PS3. Ternyata kebiasaan tersebut sebentar lagi akan berubah. Sebuah PC bisa digunakan sebagai pusat hiburan rumah. PC dengan spesifikasi tertentu sudah terkoneksi dengan berbagai media. Layanan IPTV, radio online, game, menonton film Blu-Ray dan game hanya dengan 1 alat. PC sudah menjadi “king of the home”



2. Dulu Surat dan Telepon, Sekarang Email, SMS dan IM Kapan terakhir kali kita berkirim surat ? mengirimkan kartu ulang tahun ? Melakukan korespondensi dengan teman dengan berkirim kartu pos ? Saat ini kebutuhan manusia untuk berkoresponden sangat membutuhkan personalisasi dan harus segera. Dan keseluruhan teknik komunikasi di atas sama sekali tidak memungkinkan. Dulu kita sangat senang kala menerima panggilan melalui telepon rumah. Kita bergegas berlari menuju sebuah kotak dan gagang telepon untuk mendengar dan berbicara di pesawat telepon rumah. Saat ini berbicara melalui telepon rumah sudah menjadi kejanggalan kan ?? Kita sangat nyaman dengan berhubungan atau berkomunikasi dengan SMS, Skype, email atau Instant Messaging (IM). Komunikasi melalui situs social media juga sudah menjadi keharusan. Saya sendiri saat ini sudah merasa nyaman berkomunikasi melalui chatting dengan anak saya kala dia belajar di sekolah. Cara-cara komunikasi baru ini sudah menghilangkan batasan sosial dan geografis. Bahkan komunikasi ini sudah menciptakan impresi baru dalam tingkatan keakraban antar manusia. Kita bertanya atau menjawab cukup dengan mengetik dan menekan tombol ENTER atau SEND saja. Namun di sisi lain kita juga bisa menghilangkan batasan privacy. Kita dapat dengan mudah mengirimkan sebuah informasi kepada banyak orang Pergeseran cara komunikasi yang formal melalui surat dan telepon ke bentuk pesan digital telah merubah cara hidup manusia!



3. Dulu Fotografi film, Sekarang Digital Beberapa fotografer masih ada yang bertahan dengan menggunakan teknologi film. Di sisi lain, seluruh pembuat film saat ini sudah banting stir dengan memproduksi alat fotografi dan videografi digital. Media penyimpanan, resolusi gambar, kecepatan process dan ukuran yang kompak saat ini sudah menjadi keharusan. Kamera dengan ukuran besar, berat, batere eksternal, memory terbatas saat ini sudah ada dalam keranjang sampah. Dengan teknologi digital, tidak ada lagi batasan berapa jumlah foto yang kita ambil, tidak ada lagi masa waktu untuk menunggu cetak film atau cetak foto, kurang cahaya, dan lain-lain. Saya masih ingat dulu, ketika kita ingin mengambil video harus menggunakan tenaga professional dengan peralatan yang besar dan kemampuan yang terbatas. Sekarang, saya cukup membawa mini camcorder dengan kemampuan harddisk yang besar dan batere lithium rechargeable yang tahan lama. Bagi saya ini adalah sebuah keajaiban….. Satu lagi perubahan yang kita rasakan. Telepon pintar saat ini juga sudah dilengkapi dengan fitur kamera dan perekaman video yang sangat canggih. Dalam hitungan detik kita bisa mengambil gambar dan video dan langsung mengunggah di internet untuk dipublikasikan secara online.



4. Dulu Komputer Meja, Sekarang Komputer Mobile (mobile computing) Saya masih ingat tahun 1995, sebuah komputer meja yang saya miliki adalah sebuah box besar dengan monitor tabung yang cukup besar, terhubung dengan sebuah printer dot matrix (Epson LX-800 yang melegenda) dan sebuah modem dial-up. Sampai tahun 2000, Komputer meja atau dikenal dengan Desktop PC semakin powerfull, mudah diupgrade dan harga lebih murah dibandingkan dengan laptop. Akan tetapi 10 tahun kemudian semua berubah, harga sebuah laptop bahkan lebih mudah dari harga sebuah PC dengan kemampuan dan spesifikasi yang relative sama tanpa kebutuhan card. Semua terkoneksi dengan colokan kecil yang dikenal dengan nama USB (Universal Serial Bus) Akhirnya banyak orang berpikir “apa keuntungan yang bisa didapatkan oleh sebuah Desktop PC selain kemampuan upgrade yang simple?” Ukuran yang simple dan ringan merupakan keunggulan sebuah laptop yang dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Akibatnya di tahun 2008 penjualan laptop di seluruh dunia bisa melampaui penjualan desktop PC. Memang desktop tidak akan segera berakhir, tapi aspek portabilitas tetap menjadi acuan pengguna. Dari sisi produsen, laptop memang cenderung lebih mudah diproduksi dan dikirim ke pelanggan. Seluruh aktifitas mulai dari email, word processing, web surfing, game, edit foto dan video, social networking dapat dengan mudah dilakukan melalui sebuah laptop. Meskipun beberapa aplikasi tersebut dapat digantikan oleh smartphone, tablet atau netbook, notebook hingga saat ini tetap menjadi pilihan. Desktop masih tetap digunakan untuk kebutuhan dengan aplikasi yang rumit, file yang besar dan dalam kegiatan perkantoran lainnya.



5. Dulu Tape, disc, Zip, Sekarang Cloud Sesuai dengan perkembangan teknologi digital pada fotografi dan videografi yang berdampak pada kebutuhan space storage dan kebutuhan untuk selalu dapat mengakses data secara cepat telah merubah perilaku dalam penggunaan penyimpanan data. Sekarang sudah jamannya Cloud. Layanan cloud computing yang sesungguhnya adalah layanan fungsi komputasi (bukan sebagai layanan produk secara fisik); Cloud menjanjikan fasilitas sharing resources, aplikasi dan informasi tanpa memperdulikan perangkat hardware, jaringan dan power yang digunakan. Jadi kalau kita sudah menggunakan aplikasi word processor secara online atau apikasi editing video dari sebuah web site, kita sudah menjadi pengguna cloud computing. Kita juga dengan bebas bisa menggunakan media space dengan proses yang simple. Tidak harus disimpan dalam harddisk yang ada dalam komputer kita. Semua tersimpan dalam cloud. Contoh yang mudah adalah jika kita menggunakan webmail. Kita tidak perlu menyimpan arsip email dalam komputer. Sharing hasil foto atau video tanpa harus mengunggah ke Facebook, Picasa atau Flickr. Cukup ketik link file yang ada di dalam cloud!! Bagi perusahaan yang belum mapan, data yang dimiliki tidak harus disimpan (back-up) dalam sebuah server yang canggih. Data bisa disimpan dalam sebuah cloud storage service. Kemudahan yang ditawarkan mulai dari pengaturan folder, pengaturan file hingga ke pengaturan besarnya storage yang kita butuhkan. Kita tidak perlu khawatir akan back-up data yang rusak, hilang, atau crash seperti pada waktu kita menggunakan media fisik seperti tape, disc atau zip. Semua sudah diatur oleh penyedia jasa cloud yang tersimpan dalam server-server yang sudah memiliki system back-up yang sangat canggih.



6. Dulu Tatap Muka, Sekarang Social Media Bertemu muka secara fisik saat ini sudah semakin sulit. Pertemuan kontak mata, berpelukan hingga berjabat tangan sudah semakin jarang dilakukan. Manusia saat ini lebih senang bertemu dengan duduk dalam ruangan dan berkomunikasi dengan dunia hanya melalui sebuah situs social-media!!! Dalam 5 tahun terakhir, perkembangan atau pertumbuhan situs social media telah merubah cara manusia berkomunikasi. Menghina status atau konten yang dipampang dalam situs social media seperti Twitter atau Facebook adalah hal yang lumrah. Begitu juga dengan tindakan narsis bagi sebagian orang yang sudah dianggap biasa. Hal ini tidak terbayangkan pada tahun 1995. Setiap orang yang memiliki minat sama harus bergabung dalam sebuah group dengan mendaftarkan diri (subscribe) dan jika beruntung bisa menghadiri event-eventnya. Untuk berkomunikasi-pun kita harus dalam lingkup geografis yang berdekatan. Otomatis membutuhkan biaya yang cukup besar. Saat ini semua sudah tidak diperlukan lagi. Bahkan, melalui sebuah aplikasi pabrikan mobil bisa mendisain dengan menerima masukan ratusan ribu pelanggan atau fans dalam waktu yang sangat singkat tanpa perduli respondennya dari manapun di belahan dunia ini. Semua hal tersebut hanya dapat dipenuhi dengan munculnya teknologi internet. Saat ini segala sesuatu dapat dibuat secara virtual. Dengan Facebook, sekelompok orang dapat menjadi penggemar atau tim pendukung sebuah kesebelasan sepakbola atau dapat berdiskusi langsung dengan artis idolanya. Jika sebuah kejadian berlangsung, seluruh manusia dapat menjadi saksi dan memberikan opini, secara langsung ke seluruh dunia. Jika kita ingin mengetahui apa yang terjadi di belahan dunia lain, cukup melakukan pencarian di Twitter. Hal ini kadang juga menjadi masalah baru. Opini pribadi sering dianggap sebagai sebuah fakta. Bisa dibayangkan jika seorang selebritis yang sakit bisa dikabarkan meninggal dunia dan menyebar luas hanya karena opini 1 orang saja!! Terkadang manusia juga lupa akan kodratnya. Hakikat sebuah komunikasi adalah human contact. Pertemuan yang intens di dunia maya tidak akan sama kualitasnya dengan bertemu secara fisik.



7. Dulu Dial-up, Sekarang Broadband Istilah “broadband” saat ini sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak jargon-jargon yang ditawarkan oleh provider seperti koneksi internet “high speed” dan “always-on”dengan kecepatan download melebihi 2 megabits per second (Mbps). Hal ini belum kita temukan di tahun 1995 dimana kita hanya mengenal istilah “dial-up” Masih jelas dalam ingatan saya pada saat terkoneksi dengan internet menggunakan modem dial-up. Modem harus tersambung cukup lama dengan melakukan “dial” ke nomor tertentu sebelum “on” ke internet. Selanjutnya masih harus menunggu lagi untuk membuka sebuah laman situs yang dituju sembari mengecek status saluran teleponnya. Saat itu belum ada teknologi seluler atau mobile yang bisa mengakses internet. Ketika tersambung kita dipaksa untuk membayar ke provider (berbasis kuota atau waktu) Koneksi dial-up kala itu hanya satu-satunya cara untuk tersambung ke internet. Lambat dan biaya yang cukup mahal menjadi taruhannya. Hal ini berdampak pada bagaimana kita mengkonsumsi layanan berbasis internet. Sebelum mengirim email atau posting di internet, kita cenderung melakukan pre-writing dengan menyiapkan terlebih dahulu secara offline sebelum disalin dan mengirimkannya. Saat ini, kita sudah terbiasa dengan koneksi internet yang cepat sehingga sudah menjadi kebiasaan melakukan “browsing”, komunikasi (chatting & internet call), menikmati music dan video. Internet sudah dipercaya sebagai salah satu media hiburan dan bisnis.



8. Dulu Cek dan Tunai, Sekarang Kartu Debit dan Kartu Kredit Dulu, ketika bepergian selalu membawa uang tunai dalam tas atau dompet kita. Sekarang, kartu debit dan kredit sudah menjadi bagian dalam kehidupan kita tanpa harus membawa uang tunai yang banyak. Bahkan metode pembayaran seperti PayPal dapat menyimpan uang kita untuk belanja online. Teknologi pembayaran dan transaksi terbaru saat ini menjanjikan kemudahan dan penghematan yang luar biasa saat kita bertransaksi. Namun di sisi lain kenyamanan ini memiliki konsekuensi resiko yang cukup besar pula. Seorang pelaku kejahatan di internet dapat mencuri data pribadi kita dan menggunakannya untuk kegiatan yang merugikan si pemegang kartu atau alat pembayaran lainnya. Namun kelemahan ini senantiasa diantisipasi oleh pihak bank dengan menambahkan aplikasi keamanan yang berlapis. Beberapa bank sudah menambahkan chip dan PIN untuk meningkatkan keamanan dalam setiap transaksi. Tapi pada akhirnya keamanan transaksi tetap ada di tangan pemegang kartunya. Perkembangan lebih jauh dari “contactless payment” adalah metode transaksi dengan menggunakan perangkat smartphone (NFC “Near Field Communication)



9. Dulu Pergi Toko, Sekarang Beli via Online Dulu ketika kita ingin membeli sesuatu, katakanlah membeli hadiah atau buku pasti kita harus keluar dari rumah, menggunakan kendaraan dan pergi ke toko yang dituju untuk membeli barang tersebut. Sekarang, cukup dengan terhubung ke internet, kita buka laman situs online atau social media, lakukan pesanan, bayar via internet dan pengiriman barang langsung dilakukan. Saat ini, putera saya tidak perlu repot-repot harus datang ke toko buku Gramedia, memilih buku dan membayar secara tunai. Sekarang dia cukup membuka situs Gramedia online, mencari informasi dan membaca referensi selanjutnya melakukan pemesanan. Dalam kurun waktu 1 hari setelah konfirmasi pembayaran, buku pesanan sudah sampai di depan rumah. Jika kita ingin bepergian, dulu kita harus pergi ke agen perjalanan atau ke maskapai untuk pemesanan dan pembelian tiket. Begitu juga saat kita memesan hotel. Sekarang, cukup buka sebuah situs dengan mudah kita bisa membeli tiket dan termasuk hotel hanya dengan berbekal online ke internet. Hal yang memudahkan lain adalah setiap orang bisa menjadi penjual dan pembeli. Melalui situs lelang online hal ini bisa dimungkinkan dan dapat dieksekusi dengan mudah. E-Bay sebagai sebuah situs lelang online memiliki pangsa pasar yang tidak terbatas di dunia ini. Kita tidak harus turun ke jalan, mencari berbagai diskon atau penawaran harga murah jika ingin liburan ke luar kota. Cukup duduk di belakang laptop kita bisa dengan mudah melakukan pencarian program-program diskon liburan. Melakukan perbandingan harga termurah bahkan mendapatkan voucher-vouchernya. Berbagai inovasi selalu dikembangkan.



10. Dulu : Pribadi dan Keamanan – Sekarang Umum dan Tidak aman. Hampir semua perubahan yang kita telah diuraikan di atas berdampak pada keamanan dan privasi yang terbuka bebas. Segala perangkat yang kita miliki tersebut memiliki kemampuan yang luar biasa dan membuat hidup kita lebih menyenangkan. Namun tetap masih ada sisi kelemahan untuk keamanan data dan perangkat kita. Semakin murahnya harga laptop, smartphone dan tablet serta segala kemampuannya ternyata juga mudah untuk dicuri. Semua data dan informasi tentu dengan mudah digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Begitu juga dengan layanan internet yang “always-on” yang cukup rawan terhadap pencurian data atau tindak criminal lainnya. Data-data pribadi yang kita masukkan dalam situs social media juga bisa menjadi sasaran empuk pelaku criminal. Sekali kita mempublikasikan data di internet, maka untuk selanjutnya tidak ada cara lain bahwa data kita bisa digunakan oleh orang lain dengan mudah.